Peringati Hari Bhakti PU ke-72, Kepala BPIW Tanam Pohon di Bendungan Palasari
Dalam rangka memperingati Hari Bhakti PU ke 72 tahun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) menggelar sejumlah kegiatan, diantaranya penanganan sampah dan penanaman pohon di
Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, san Recycle (TPS3R) Bantas Lestari Tabanan dan Bendungan
Palasari, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin-Selas (27-28/11).
Dua kegiatan ini merupakan rangkaian “Gerakan Peduli Mitigasi Bencana Tahun 2017” yang diinisiasi
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian PUPR. Turut hadir dalam penanaman pohon diantaranya Kepala
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rido Matari Ichwan, Ketua Dharma Wanita BPIW
Kementerian PUPR, Yurida Rido, Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, Kepala Balai Wilayah Sungai
(BWS) Bali Penida, Ketut Jayadi, Ketua Panitia Pelaksana Acara Penghijauan Penanaman Pohon, Nengah
Suardana.
Dalam sambutanya, Rido mengatakan kegiatan ini dilakukan serentak di 34 provinsi yang puncaknya
diselenggarakan di Oesapa dan Bendungan Raknamo, dengan tema “Perlindungan dan Optimalisasi Fungsi
Situ, Danau, Embung, Waduk dan Juga Sumber Air Permukaan Lainnya”.
“Upaya perlindungan dan optimalisasi fungsi air sangat penting dilakukan, agar air yang melimpah
fungsinya tidak menjadi bencana. Untuk itu, kegiatan penanaman pohon seperti saat ini harus kita
laksanakan” tutur Rido.
Menurutnya, menanam pohon merupakan salah satu upaya menyelamatkan lingkungan hidup, menjaga
keanekaragaman hayati, menghemat dan menumbuhkan mata air yang baru, dan juga menambah oksigen bagi
kehidupan.
Ia berharap, kesadaran masyarakat dalam mengelola dan melestarikan sumber daya alam terus meningkat,
sehingga dapat memberikan investasi nyata bagi kehidupan dan kelestarian lingkungan hidup dalam
mendukung pembangunan yang berlanjut.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta mengatakan, keberadaan oksigen sangat
diperlukan dalam kehidupan. Oleh karena itu, oksigen perlu terus diciptakan dengan cara penghijauan.
Di tempat sama, Nengah mengatakan, Bendungan Palasari merupakan bendungan yang pertama kali dibangun
di Bali oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Kementerian PUPR pada tahun 1986.
“Bendungan ini memiliki total volume tampungan sebesar 8 juta m3 dengan luas genangan seluas 100 Ha
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air irigasi subak di wilayah Melaya, Kabupaten Jembrana”,
ungkap Nengah.
Pada kegiatan tersebut, bibit pohon yang ditanam di lokasi Bendungan Palasari terdiri dari Mahoni
sebanyak 670 pohon, Tiga Sambu sebanyak 100 pohon, Gaharu 200 pohon, Cendana 200 pohon, Sawo Kecik
500 pohon dan Durian 30 pohon.(indi/ing/infoBPIW)